Post Top Ad

Sabtu, 01 Juli 2017

JENIS KAYU BERDASARKAN KEAWETANNYA

Jangan Dulu Membeli Mebel, Ketahui (Jenis Kayu – Harga & Kualitas)




"Jenis Kayu Berdasarkan Harga & Keawetannya"


Jangan Dulu Membeli Mebel Sebelum Baca ini

Anda semua kemungkinan besar tahu bahwa harga mebel sangat dipengaruhi oleh kualitas materialnya sendiri. Banyak mebel yang Anda temui di toko-toko furniture harganya sangat bervariasi padahal modelnya tidak begitu terlihat berbeda.

Tidak banyak orang mengetahui hal ini, tetapi Saya tidak ingin Anda membeli mebel seperti membeli kucing dalam karung, betul? Maka kali ini Saya akan membandingkan beberapa jenis kayu paling populer di Indonesia maupun Mancanegara.

Jati (Teak)

Kayu jati sangat terkenal dengan keawetannya, disamping penampilannya yang elegan dan eksotis. Jati cukup keras dan tahan air (hanya untuk jati Grade A & Grade B, karena mengandung minyak). Kayu jati tahan terhadap jamur, rayap, keretakan, maupun kebusukan. Kebanyakan jati digunakan untuk mebel (furniture), jendela, lantai (parkit), ataupun pintu.

Harga: Sangat Mahal $$$$$
Keawetan: Sangat Sangat Awet, anti rayap, penggerek, maupun kumbang bubuk kayu
Tingkat Kekerasan: 3 dari skala 1 – 5
Aroma: Tidak berbau

Mahoni (Mahogany)

Mahoni juga merupakan salah satu material terbaik untuk mebel atau furniture. Warnanya coklat kemerahan membuat kayu ini sangat cocok untuk relief (carving) karena finishingnya yang bagus.

Harga: Mahal $$$$
Keawetan: Awet
Tingkat Kekerasan: 2 dari skala 1 – 5
Aroma: Tidak berbau

Rosewood

Kayu rosewood banyak digunakan karena keunikannya, dengan warna coklat gelap hingga coklat kemerahan. Kayu ini mengandung bau manis, dan juga lumayan awet. Untuk mengerjakan kayu jenis ini terkadang dibutuhkan ekstra kerja keras, karena tingkat kekerasannya.

Harga: Sangat Mahal $$$$$
Keawetan: Sangat Awet, tahan terhadap serangan serangga.
Tingkat Kekerasan: 5 dari skala 1 – 5
Aroma: Berbau Manis

Akasia (Acasia)

Kayu akasia adalah kayu yang paling banyak digunakan oleh toko furniture IKEA. Kayu akasia memiliki warna dan serat yang mirip dengan kayu jati. Mungkin inilah yang menjadi alasan utama mengapa jenis kayu ini banyak digunakan untuk membuat mebel, walaupun ketahanan atau keawetannya masih dibawah kayu jati.

Harga: Ekonomis $$$
Keawetan: Awet, mudah terserang jamur atau serangga jika ditaruh di tempat yang terlalu basah.
Tingkat Kekerasan: 4 dari skala 1 – 5
Aroma: Berbau seperti air urin.

Hard Maple

Berbeda dengan kayu lainnya, bagian luar (sapwood) pohon maple lebih banyak digunakan daripada bagian dalamnya (heartwood), Warna bagian luar kayu berkisar dari putih ke krem, dimana bagian dalamnya biasanya berwarna coklat kemerahan. Biasanya digunakan untuk lantai, furniture, dan juga lantai bowling.

Harga: Ekonomis $$$
Keawetan: Kurang awet, karena bagian luar kayu (sapwood) lebih banyak digunakan daripada bagian dalam kayu (heartwood)
Tingkat Kekerasan: 5 dari skala 1 – 5
Aroma: Tidak berbau

Ek (Oak)

Kayu Ek biasanya berwarna coklat kemerahan terang. Keras, berat, dan kuat, dengan finishing yang baik dan tidak menyerap kelembaban.

Harga: Ekonomis $$$
Keawetan: Awet
Tingkat Kekerasan: 4 dari skala 1 – 5
Aroma: Tidak berbau

Walnut

Kayu walnut cukup keras, kuat, dan awet, serta tidak terlalu berat. Kayu ini tidak menyusut dan tidak melengkung seiring berjalannya waktu. Kayu ini sangat cocok untuk menggunakan berbagai macam finishing.

Harga: Mahal $$$$
Keawetan: Awet, karena tidak mudah membusuk, tetapi rentan terhadap serangan serangga.
Tingkat Kekerasan: 4 dari skala 1 – 5
Aroma: Tidak berbau
Juli 01, 2017 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad